steam diblokir pse

“Blokir PSE pada Steam: Apa Dampaknya pada Pengguna Game di Indonesia?”

Steam Diblokir PSE: Apa yang Terjadi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Jika Anda penggemar game, pasti sudah tidak asing lagi dengan Steam. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk membeli, mengunduh, dan memainkan game dengan mudah. Namun, belakangan ini muncul kabar bahwa Steam diblokir PSE (Positive SSL Extended) karena dianggap melanggar ketentuan privasi pengguna. Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mengapa Steam Diblokir PSE?

Sejak 2019, PSE (Positive SSL Extended) memberi peringatan kepada Steam karena mereka melanggar ketentuan privasi pengguna. Hal ini sebenarnya terkait dengan penggunaan fitur Steam Cloud, di mana aplikasi ini dimungkinkan dapat mengakses data pribadi pengguna dengan sepengetahuan mereka. Namun, PSE menilai bahwa hal ini masih membuat pengguna rentan terhadap tindakan yang mungkin tidak diinginkan seperti pencurian data. Karena itu, PSE memutuskan untuk memblokir Steam.

Bisakah Steam Masih Digunakan Setelah Diblokir PSE?

Jangan khawatir, Anda masih bisa menggunakan Steam meski sudah diblokir PSE. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini.

Pertama, Anda bisa mencoba untuk mengakses Steam melalui proxy atau VPN. Cara ini bisa dianggap kurang aman, namun bisa menjadi alternatif untuk mengakses Steam sementara waktu. Namun, pastikan untuk menggunakan layanan proxy atau VPN yang terpercaya dan aman agar data Anda tidak dicuri atau disalahgunakan.

Kedua, Anda bisa mencoba untuk membersihkan cache atau cookies di browser Anda. Kadang-kadang, masalah yang muncul bisa disebabkan oleh adanya cache atau cookies yang tidak terhapus dengan sempurna. Dalam hal ini, membersihkan cache atau cookies bisa menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah

Ketiga, Anda juga bisa mencoba untuk memperbarui sertifikat SSL Anda. PSE memblokir Steam karena masalah dengan sertifikat SSL. Jadi, memperbarui sertifikat SSL Anda bisa membantu mengatasi masalah ini.

Bagaimana Cara Memperbarui Sertifikat SSL?

Untuk memperbarui sertifikat SSL Anda, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Masuk ke Steam dan klik pada ikon pengaturan di sudut kiri atas.
  2. Pilih opsi “View Account Details”.
  3. Pada halaman terbaru, Anda akan melihat opsi “Sertifikat SSL”.
  4. Klik opsi “Memperbarui Sertifikat SSL”.
  5. Tunggu beberapa saat hingga proses selesai.

Dengan memperbarui sertifikat SSL Anda, Anda telah mengatasi masalah Steam diblokir PSE.

Secara keseluruhan, Steam diblokir PSE karena melanggar ketentuan privasi pengguna. Namun, Anda masih bisa mengatasi masalah ini dengan cara-cara yang telah dijelaskan di atas. Jangan lupa untuk selalu menjaga privasi data Anda agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

logo steam

Bagaimana Steam Diblokir PSE?

Jika kamu pengguna Steam, mungkin pernah mengalami kesulitan untuk mengakses platform game online ini. Pasalnya, Steam diblokir oleh provider jaringan internet PSE (Pemerintah Sipil Elektronik) dari waktu ke waktu. Bagaimana sebenarnya cara PSE melakukan blokir ini?

Sebagaimana dipaparkan sebelumnya, PSE menggunakan teknologi DPI (Deep Packet Inspection) untuk memantau setiap trafik data yang masuk ke dalam jaringannya. Teknologi ini mampu menganalisis data paket secara mendalam, sehingga PSE dapat memantau konten apa saja yang diakses oleh pengguna internet.

Deteksi Data Paket

Dalam prosesnya, teknologi DPI akan mendeteksi data paket yang terkait dengan Steam, seperti IP address, alamat situs web, dan port yang digunakan. Jika terdeteksi, PSE akan memblokir akses ke Steam.

Namun, blokir ini tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa cara untuk mengakses Steam meski terblokir oleh PSE. Salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah dengan menggunakan VPN (Virtual Private Network).

Penggunaan VPN

VPN merupakam jaringan pribadi yang menggunakan internet publik untuk menghubungkan pengguna ke jaringan pribadi lainnya. Dalam konteks Steam diblokir PSE, VPN dapat digunakan untuk mengakses platform game online ini tanpa terdeteksi oleh DPI.

Cara kerja VPN ini sederhana. Ketika kamu mengakses Steam melalui VPN, data paket yang terkait dengan alamat IP dan port Steam akan dienkripsi dan dialihkan ke server VPN. Server VPN ini yang akan membuka akses ke Steam, sehingga PSE tidak akan mendeteksi koneksi tersebut sebagai akses ke Steam.

Penggunaan DNS

Selain menggunakan VPN, penggunaan DNS (Domain Name System) juga bisa menjadi alternatif untuk mengakses Steam meski terblokir oleh PSE. DNS ini bisa digunakan untuk mengubah alamat IP Steam ke alamat IP yang lain yang diakses oleh PSE.

Cara kerja DNS ini adalah pengguna hanya perlu mengganti DNS yang digunakan dari default DNS ke DNS yang tidak diblokir oleh PSE. Saat sekarang ini, pengguna dapat menggunakan DNS Google yang memiliki kecepatan akses yang lebih cepat.

Trik Alternatif

Jadi, jika kamu pengguna Steam dan mengalami kesulitan untuk mengakses platform game online ini karena blokir PSE, ada beberapa trik alternatif yang bisa kamu coba. Selain menggunakan VPN dan DNS, kamu bisa juga mempergunakan aplikasi khusus seperti Tor. Aplikasi ini mengenkripsi data paket sampai ke server luar negri yang tidak diblokir oleh PSE.

Namun, pastikan trik alternatif yang kamu gunakan benar-benar aman dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang berlaku. Selalu gunakan dengan bijak dan bertanggung jawab, ya!

steam diblokir PSE

Kontroversi tentang Kebijakan Privasi Steam

Baru-baru ini, Steam mendapat sorotan karena diduga melanggar kebijakan privasi penggunanya. Pusat Studi Elektronik dan Telekomunikasi Indonesia (PSE) bahkan memblokir akses ke platform game ini pada 26 April 2021. Menurut PSE, Steam tidak memberikan pilihan transparan bagi penggunanya terkait pengumpulan data pribadi mereka.

Steam sebagai platform digital game telah lama diakui sebagai salah satu yang paling aman. Dalam hal ini, Steam telah mengimplementasikan fitur enkripsi SSL/TLS sebagai salah satu cara untuk melindungi privasi penggunanya.

Fitur ini memungkinkan data pribadi pengguna seperti informasi kartu kredit dan password untuk dienkripsi sehingga data tersebut aman terhadap potensi pengintai. Hal ini membuat Steam kurang mungkin melanggar kebijakan privasi penggunanya, sebagaimana yang diklaim oleh PSE.

Transparansi Pengumpulan Data Pengguna oleh Steam

Di samping enkripsi SSL/TLS, Steam telah menjelaskan kebijakan privasi mereka secara transparan dalam penjelasan di situs mereka. Dalam kebijakan privasi tersebut, Steam menjelaskan bahwa mereka hanya mengumpulkan data yang diperlukan untuk memberikan layanan kepada pengguna dan tidak menjual atau membagikan data tersebut pada pihak ketiga tanpa izin.

Namun, pemrosesan data pengguna Steam tetap menjadi sorotan utama. PSE bahkan mengkritik Steam karena tidak transparan dalam pengumpulan dan penggunaan data pengguna. Sedangkan, Steam menjawab bahwa mereka tidak dapat memberikan pilihan yang jelas kepada pengguna karena Steam adalah platform game online.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Steam sebagai platform game digital memiliki kebijakan privasi yang cukup transparan dan telah dilengkapi dengan fitur enkripsi SSL/TLS untuk melindungi privasi penggunanya. Namun, seperti halnya aplikasi teknologi lain, pengumpulan dan penggunaan data pengguna tetap menjadi masalah krusial bagi Steam. Oleh karena itu, langkah seperti memberi pilihan bagi pengguna untuk memberikan atau menolak izin pengumpulan data harus terus ditingkatkan agar dapat memelihara hak privasi penggunanya.

Menggunakan Tor Browser

Jika pengguna memiliki masalah dalam menggunakan VPN atau DNS alternatif, pengguna dapat mencoba menggunakan Tor Browser. Tor Browser adalah sebuah browser yang menyediakan privasi dan anonimitas tingkat tinggi dengan mengalihkan lalu lintas melalui beberapa server yang tersebar secara global. Pengguna dapat mengunduh Tor Browser secara gratis dari situs mereka. Setelah mengunduh dan menginstal Tor Browser, pengguna dapat membukanya dan mengakses situs yang diblokir.

Menggunakan Proxy Server

Proxy Server adalah sebuah server yang bertindak sebagai perantara antara pengguna dan internet. Proxy Server dapat digunakan untuk mengakses situs yang diblokir dengan cara mengalihkan lalu lintas data melalui server proxy tersebut. Pengguna dapat mencari dan menggunakan proxy server gratis yang tersedia di internet. Namun, pengguna harus berhati-hati dalam menggunakan proxy server yang tidak terpercaya karena server tersebut dapat memata-matai aktivitas online pengguna.

Menggunakan Plugin atau Ekstensi Browser

Selain menggunakan layanan VPN atau DNS alternatif, pengguna juga dapat mencoba menggunakan plugin atau ekstensi browser untuk membuka situs yang diblokir. Plugin atau ekstensi browser yang dapat membuka situs yang diblokir seperti Browsec atau Hola bisa diunduh dan diinstal di browser untuk mengakses situs yang diblokir.

Menggunakan Layanan Situs Proxy

Layanan Situs Proxy adalah layanan yang menyediakan server proxy publik yang dapat digunakan untuk membuka situs yang diblokir. Dalam menggunakan layanan ini, pengguna hanya perlu memasukkan alamat situs yang ingin diakses ke dalam kolom di halaman situs proxy. Setelah itu, situs proxy akan membuka situs tersebut dan mengalihkan lalu lintas data pengguna melalui server mereka. Namun, pengguna juga harus berhati-hati dalam menggunakan situs proxy yang tidak terpercaya karena situs tersebut dapat mencuri informasi pengguna.

Apakah Ada Risiko Keamanan dalam Menggunakan VPN?

Virtual Private Network (VPN) adalah teknologi yang berguna untuk menghubungkan perangkat pengguna ke internet melalui server VPN. Pengguna dapat mengakses internet dengan anonim karena lalu lintas internet yang dikirimkan melalui server VPN dan bukan langsung ke penyedia layanan internet. Meski VPN memungkinkan pengguna untuk lebih aman di internet, ada beberapa risiko keamanan yang harus diperhatikan. Jadi, apakah ada risiko keamanan dalam menggunakan VPN?

1. VPN Tidak Benar-benar Anonim

Sesuai dengan namanya, VPN dapat memberikan anonim saat browsing dan melindungi identitas pengunjung dari kantor dan pemerintah. Sayangnya, beberapa VPN menyelesaikan masalah “anonimitas” dengan mencatat interaksi pengguna dengan internet, termasuk time stamp, jenis permintaan, jumlah data yang ditransfer dan seterusnya. Selain itu, beberapa VPN bahkan menyimpan catatan IP dan alamat email pengguna, yang sangat berbahaya bagi privasi dan keamanan pengguna.

2. VPN Bukan Solusi Utama

Meskipun VPN dapat meningkatkan keamanan, VPN tidak disarankan sebagai solusi yang mutlak untuk menjaga keamanan. Karena VPN bukan keajaiban, VPN tidak dapat melindungi pengguna dari serangan malware, phising, dan serangan DDoS. Selain itu, pengguna masih harus memperhatikan keamanan perangkat mereka seperti komputer dan smartphone.

3. Pengguna Memilih VPN yang Salah

Di dunia VPN, ada banyak penyedia VPN yang menawarkan berbagai macam paket VPN. Pengguna harus memilih VPN yang terpercaya dan bukan VPN yang telah terkena malware atau penyedia VPN yang ilegal dan tidak melindungi data penggunanya. Selain itu, pengguna harus mempertimbangkan dengan baik kandungan VPN yang mereka pilih, apakah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau tidak sebelum membelinya.

4. Lambatnya Koneksi Internet

Ketika pengguna menggunakan VPN, sejumlah data akan ditransfer ke server VPN sebelum diarahkan ke internet. Ini memperlambat koneksi internet pengguna, yang kadang-kadang membuat pengguna mengalami masalah saat browsing atau streaming video. Namun, ini bukanlah masalah yang signifikan selama pengguna memilih VPN yang cepat dan terpercaya.

5. VPN Berbahaya bagi Keamanan

Yang perlu diperhatikan oleh pengguna adalah penyedia VPN yang berbahaya dan tidak membantu dalam melindungi privasi pengguna. VPN yang terkena malware dapat merusak perangkat pengguna atau membocorkan data penting pengguna. Jika pengguna menginstal VPN yang tidak terpercaya, perangkat pengguna akan terserang oleh pengguna jahat yang mencari kelemahan jaringan pengguna.

Penutup

Meskipun VPN memberikan keuntungan dalam meningkatkan keamanan dan privasi pengguna, pengguna juga harus memperhatikan risiko keamanan yang muncul dalam menggunakan VPN. Pengguna harus memilih penyedia VPN yang terpercaya untuk menjamin keamanan data pengguna dan mempertimbangkan dan mengamankan perangkat yang digunakan untuk mengakses internet.

Leave a Comment